Perbedaan BEV, PHEV, dan HEV pada Mobil Listrik
Perbedaan PHEV, HEV, dan BEV pada mobil Listrik
Belakangan ini, penjualan mobil listrik di Indonesia sedang meningkat. Terbukti, menurut data dari Gaikindo, penjualan mobil listrik sampai Agustus 2025 telah mencapai 51.191 unit. Angka tersebut melesat sekitar 18% jika dibandingkan keseluruhan penjualan mobil listrik pada tahun 2024.
Penjualan mobil listrik yang meningkat juga didukung dengan harga yang semakin kompetitif, banyaknya variasi mobil, mulai dari MPV hingga SUV, kebijakan pemerintah, dan mulai banyaknya tempat pengisian daya listrik di berbagai fasilitas umum.
Hal ini juga didukung oleh statement dari Pakar Otomotif Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu. “Segmen terbesar pasar (mobil listrik) yang ada di Indonesia itu, sebagai catatan, ada di entry level, kisaran (harga) Rp 150 juta hingga Rp 500 jutaan.”
Percepatan penggunaan mobil listrik salah satunya ditujukan untuk mengurangi emisi seperti yang terjadi pada mobil konvensional. Selain itu, mobil listrik memiliki keunggulan lain seperti perawatan mobil yang lebih murah, bebas ganjil genap, dan suara kendaraan yang lebih senyap.
Banyaknya tipe mobil listrik pun didukung dengan beragamnya teknologi mobil listrik, seperti BEV (Battery Electric Vehicle), PHEV (Plug-In Hybrid Electric Vehicle), HEV (Hybrid Electric Vehicle). Apa saja perbedaannya?
1. BEV (Battery Electric Vehicle)
Seperti namanya, mobil listrik dengan teknologi BEV hanya mengandalkan baterai sebagai sumber tenaga, dan merupakan bentuk paling murni dari mobil Listrik. Seluruh tenaga berasal dari baterai, sehingga tiak menghasilkan emisi dari knalpot.
Kendaraan jenis ini memerlukan daya dari sumber eksternal, seperti home charger atau fast charging station. Jarak tempuh mobil BEV tergantung kapasitas baterai, namun biasanya berada di kisaran mulai dari 200km (saat baterai full). Selain itu, keunggulan dari mobil BEV ini adalah biaya operasional yang rendah, dan biasanya tidak mengeluarkan suara berisik seperti mobil konvensional pada umumnya.
Mobil BEV ini kian menjadi primadona dan disukai karena sudah banyaknya fasilitas pengisian daya di fasilitas umum maupun di dalam Gedung perkantoran. Selain itu, BEV juga untuk dipakai bekeliling di dalam kota, apalagi untuk mengatasi peraturan ganjil-genap yang diterapkan dibeberapa ruas jalan penting di kota.
2. PHEV (Plug-In Hybrid Electric Vehicle)
Mobil dengan teknologi PHEV mengandalkan dua mesin, yaitu mesin konvensional dan mesin dari baterai. Mobil ini bisa beroperasi sebagai mobil Listrik murni atau mobil konvensional. Yang unik, pengisian daya mobil bertipe PHEV dapat menggunakan bensin dan daya Listrik lewat colokan eksternal. Mobil berjenis ini menawarkan fleksibilitas untuk perjalanan jauh dan juga penghematan bahan bakar saat berkendara.
Namun karena memiliki dua jenis yang berbeda, mobil PHEV memerlukan perawatan yang lebih kompleks dan cenderung lebih mahal.
Bagi pengendara yang sering menempuh jarak jauh, tetapi ingin menekan konsumsi bahan bakar harian, mobil PHEV bisa menjadi salah satu pilihan sebelum beralih sepenuhnya ke mobil BEV.
3. HEV (Hybrid Electric Vehicle)
Terakhir, HEV (hybrid electric vehicle). Mirip dengan PHEV, mobil HEV juga memiliki dua sumber tenaga, yaitu bensin dan daya Listrik. Namun, mobil HEV tidak bisa mengisi daya Listrik dari colokan eksternal. Baterainya diisi lewat sistem regeneratif (misalnya pada saat pengeraman) atau dari tenaga mesin bensin itu sendiri.
Daya Listrik pada mobil HEV bekerjsa secara otomatis, misalnya saat kecepatan rendah atau saat macet. Saat butuh kekuatan lebih seperti menanjak atau berada di kecepatan tinggi secara konstan, daya dari mesin konvensional akan Kembali mengambil alih. Hal ini terjadi agar konsumsi bahan bakar bisa lebih irit dibandingkan mobil konvensional biasa.
Mobil HEV cocok untuk dibawa di perkotaan maupun untuk perjalanan jarak jauh karena lebih irit dari sisi bahan bakar.
Perbedaan Singkat
Secara sederhana, BEV adalah mobil Listrik murni, PHEV adalah mobil bensin yang bisa juga menjadi mobil Listrik, sedangkan HEV adalah mobil bensin yang dibantu dengan tenaga Listrik.
- BEV sangat unggul dari efisiensi dan nol emisi, namun tidak dapat melakukan perjalanan jauh.
- PHEV menawarkan fleksibilitas dan jarak tempuh yang Panjang, namun memerlukan biaya yang cenderung lebih mahal untuk perawatan.
- HEV merupakan mobil yang praktis dan mudah digunakan dan juga lebih efisien bahan bakar.
Berbagai mobil listrik dengan berbagai teknologi telah diluncurkan, dan masyarakat bebas memilih teknologi mana yang paling cocok untuknya. Jika masih belum cocok, tidak ada salahnya tetap menggunakan mobil dengan bahan bakar bensin.
Pertanyaan Umum Tentang Mobil Listrik
1. Apa Arti BEV, PHEV, dan HEV?
BEV mengandalkan pengisian daya lewat listrik. PHEV memiliki 2 sistem pengisian daya, yaitu lewat bensin dan listrik (keduanya bisa diisi). Terakhir, HEV masih menggunakan bensin, namun mendapat bantuan daya tambahan dari listrik.
2. Mobil jenis apa yang paling hemat energi?
BEV mengandalkan pengisian daya lewat listrik. PHEV memiliki 2 sistem pengisian daya, yaitu lewat bensin dan listrik (keduanya bisa diisi). Terakhir, HEV masih menggunakan bensin, namun mendapat bantuan daya tambahan dari listrik.
3. Apakah PHEV bisa diisi di rumah?
Daya listrik PHEV bisa diisi ri rumah selama ada sumber listrik dan adaptor pengisian sesuai spesifikasi pabrikan.
4. Mana yang lebih ramah lingkungan?
BEV paling ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon saat digunakan.
5. Apakah Mitsubishi punya mobil listrik BEV?
Mitsubishi memiliki kendaraan niaga L100 yang mengandalkan pengisian daya listrik. Untuk passanger car, belum ada yang bertipe BEV di Indonesia.
Baca Juga:
Mobil Listrik Niaga Mitsubishi L100 EV Siap Dijual di Indonesia
sumber: diolah dari berbagai sumber
PT Dipo Star Finance berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Copyright ©2024 PT. Dipo Star Finance. All Right Reserved